Translate

Perspektif Biblika Tentang Karunia Rohani

Dalam perspektif Alkitab, gereja dalam upaya melaksanakan misi penyelamatan Allah bagi dunia ini tidak memiliki kuasa pada dirinya untuk keberhasilan misi tersebut. Hal ini sangat disadari oleh Allah. Mengapa? Karena menurut catatan Alkitab, "semua manusia telah berbuat dosa dan hilang kemuliaan Allah" - Roma 3:23. Kendati pun manusia melalui iman kepada Yesus diselamatkan, namun tetap memiliki kelemahan dan keterbatasan.

Dalam frame itulah, maka Allah dalam anugerah-Nya yang sempurna melengkapi gereja-Nya dengan kuasa dari tempat Mahatinggi. Kuasa dari tempat Mahatinggi itu direalisasikan melalui kuasa Roh Kudus. Sebagai Pribadi ketiga dari Allah, Roh Kudus memberikan karunia-karunia rohani kepada setiap orang percaya yang dikehendaki-Nya. Inilah yang ditegaskan oleh rasul Paulus dalam Alkitab.

Pertanyaan penting yang patut diajukan ialah: "Apa tujuan sebenarnya menurut perspektif Alkitab dengan pemberian karunia rohani oleh Roh Kudus kepada gereja-Nya?" Berikut beberapa jawaban atas pertanyaan tersebut, yang kiranya dapat membantu Gereja memahami peran karunia Roh Kudus dalam pelayanannya.

1. Untuk menyatakan kasih.

Ajaran Alkitabiah sangat jelas berkaitan dengan pemberian karunia rohani kepada Gereja-Nya yaitu untuk menyatakan kasih karunia, kuasa dan kasih Roh Kudus di dalam persekutuan Gereja-Nya. Pengertian persekutuan di sini ialah dalam ibadah raya, ibadah rumah, ibadah syukur, ibadah kelompok, ibadah keluarga dan ibadah pribadi.

Dinamika kasih itu harus tumbuh dan berkembang di dalam persekutuan Gereja. Dinamika kasih ini bisa tumbuh dan berkembang hanya apabila Gereja hidup dalam pimpinan kuasa Roh Kudus. Inilah mengikat dan menguatkan Gereja dalam melaksanakan misi ilahinya di tengah-tengah dunia ini. Bila Gereja gagal dalam menumbuh-kembangkan kasih, maka ini mengindikasikan bahwa Roh Kudus tidak lagi menjadi bagian dalam persekutuan Gereja.

Gereja melaksanakan persekutuannya hanya menjadi sebuah rutinitas dan mengikuti perintah manusia saja. Jika ini dibiarkan terus, maka cepat atau lambat Gereja tidak akan bertumbuh, stagnan dan bisa saja bubar. Allah mengetahui hal ini, karena itu melalui Roh Kudus - Gereja dilengkapi-Nya dengan karunia rohani. Tujuannya supaya gereja melalui karunia rohani tersebut menghidupkan dan menumbuhkembangkan kasih dalam persekutuannya antara satu sama lain.

2. Untuk efektivan penginjilan

Karunia rohani diberikan bukan saja untuk menyatakan kasih, melainkan juga ada hubungannya dengan proklamasi Injil (Yun. kerygma). Proklamasi Injil bisa efektif karena ada dukungan kuasa dari sorga dalam hal ini karunia rohani yang diberikan kepada Gereja. Inilah ajaran Alkitab.

Proklamasi Injil secara Alkitabiah tidak bisa dilakukan dengan kekuatan manusia. Karena peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap, melawan roh-roh jahat di udara - Efesus 6:12. 

Karunia rohani memberi kuasa dan peneguhan adikodrati/supranarual kepada pemberitaan Injil. Di sinilah kuasa Injil yang menyelamat semua orang menjadi nyata. Tanpa karunia rohani yang diberikan kepada Gereja-Nya, mustahil Gereja dapat memproklamasi Injil dengan kekuatannya sendiri.

3. Untuk memenuhi, menguatkan dan membangun rohani

Dalam perspektif Alkitab, karunia rohani bukan saja diberikan untuk menyatakan kasih dan demi efektivitas penginjilan, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan umat, menguatkan dan membangun Gereja-Nya. Lebih dari itu juga untuk membatu umat percaya untuk hidup dalam "kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni, dan dari iman yang tulus iklas" - 1 Timotius 1:5; 1 Korintus 13.

4. Untuk menjadi senjata melawan musuh

Dalam perspektif Alkitab, Gereja memiliki musuh. Dalam hal ini baik musuh yang kelihatan maupun musuh yang tidak kelihatan. Musuh yang kelihatan, yaitu dunia dengan sistemnya yang jahat dan orang-orang yang membenci ke-Kristen-an. Musuh yang tidak kelihatan, yaitu Iblis dan antek-anteknya baik dalam Gereja maupun di luar Gereja.

Karunia rohani dalam perspektif Alkitab, diberikan sebagai senjata rohani yang bisa dipakai oleh Gereja untuk melawan semua serangan musuh. Hanya dengan menggunakan selengkap senjata dari Allah sajalah yang memberi jaminan pasti kepada Gereja-Nya untuk menjadi pemenang.     

Post a Comment for "Perspektif Biblika Tentang Karunia Rohani"